Dua Hari Bersama Kelas Inspirasi

Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, pernah berkata: “Memayu Hayuning Sariro, Memayu Hayuning Bangsa, Memayu Hayuning Bawana,” yang artinya kurang lebih apapun yang diperbuat seseorang, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat pada dunia.
Senin, 1 Mei 2017. Senja itu, suasana di Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo sudah sepi, namun di ujung dapur sana, Bu Martini sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk kami, relawan yang akan ‘belajar bersama’ di SDN Sawangan. Ya, saya menyebutnya ‘belajar bersama’, bukan ‘mengajar’ apalagi ‘mengajari’. Karena kami di sana akan saling menerima dan memberi, sama-sama belajar.
“Alhamdulillah, mulai hari ini saya punya banyak anak,” kata Bu Martini ketika pertama kali kami menginjakkan kaki di kediamannya.
Perkenalkan, namanya Bu Martini, istri dari Pak Agus, salah satu komite di SDN Sawangan. Beliau-beliau itulah yang berbaik hati pada kami, memperbolehkan kami menginap di rumahnya, memperbolehkan kami membuat berantakan ruang tamunya, dan memperbolehkan kami memakai kamar mandinya.
Hari itu, saat pertama kali tiba di Desa Sawangan, saya langsung merasa, inilah makna berbagi yang pernah dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara; bermanfaat bagi orang lain.
Bu Martini dan Pak Agus, mengingatkan saya pada sosok Papa dan Mama Lassa, orang tua saat saya dan tim melaksanakan kegiatan KKN di Nusa Tenggara Timur. Sama halnya dengan Bu Martini dan Pak Agus, Papa dan Mama Lassa waktu itu dengan sukarela meminjamkan rumahnya untuk kami tinggali selama 1,5 bulan.
Selasa, 2 Mei 2017. Adzan subuh berkumandang, namun udara pagi di Desa Sawangan sungguh membuat saya malas untuk beranjak dari hangatnya selimut yang dipinjamkan Bu Martini. Pagi itu, meskipun dingin, kami akhirnya bangun dan bersiap untuk Hari Inspirasi yang sudah lama kami nantikan.
Satu per satu murid telah tiba, beberapa lainnya bahkan sudah berada di depan kelas. Saya coba mendekati, sedikit obrolan dengan anak-anak kelas satu di pagi hari cukup membuat senyum mengembang.
Pagi itu, Hari Inspirasi dimulai dengan upacara untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kepala Sekolah yang bertugas sebagai pembina upacara menyampaikan sejarah Hari Pendidikan Nasional, tak lupa ia menyisipkan kutipan dari Bapak Pendidikan Nasional; “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani.
2 Mei, Hari Pendidikan Nasional sekaligus hari lahir Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Tepat di hari bersejarah itu, kami memaknai arti ‘berbagi’ yang pernah dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara. Hari itu pertama kalinya saya mengikuti Kelas Inspirasi, yang memang benar-benar menginspirasi. Bukan hanya menginspirasi murid-murid SD, tetapi juga menginspirasi relawan yang hadir pada hari itu.
Dalam hati saya berkata, “ini yang saya cari dari dulu, ini yang saya incar dari dulu.” Kenapa baru tahu sekarang? Kenapa baru ikut sekarang? Menyesal karena tidak mengikuti kegiatan ini dari dulu, tapi bersyukur karena pernah dikenalkan dengan kegiatan ini.
Dan, sangat berterimakasih telah dipertemukan dengan teman-teman yang memiliki tujuan dan keinginan yang sama. Teruntuk teman-teman inspirator, dokumentator, dan fasilitator SDN Sawangan Pituruh, saya bangga pernah mengenal kalian. See you when I see you!

*tulisan ini pernah dipublikasikan dalam website Kelas Inspirasi Purworejo.

Comments

Popular Posts