Liburan Bareng Bayi di Tengah Pandemi

Sejak hamil, saya belum traveling ke tempat yang jauh. Terakhir traveling ke Malang, Kota Batu, dan Bromo Februari 2019 lalu. Honeymoon yang terlambat (karena nikahnya November 2018) dan capek doang karena cuma 2 hari 2 malam (percayalah, ke Malang dan sekitarnya nggak akan cukup 2 hari hehe).

Setelah melahirkan pun cuma jalan-jalan ke tempat yang dekat dari rumah dan benar-benar menghindari keramaian. Misal lagi di Solo, kami piknik tipis-tipis ke Tawangmangu, Cemoro Sewu, Sarangan, atau jajan petolo mayang dan tahu gejrot di seberang Pura Mangkunegaran.

Awalnya saya berencana liburan ke Semarang saat Dimi (bayiku) berusia 3 bulan. Kangen lihat suasana Kota Lama, terus saya penasaran banget sama yang namanya Pasar Semawis. Rencananya pengen staycation juga di Solo. Tapi pandemi mengubah segalanya, semua rencana gagal total!

Sampai Dimi berusia 3 bulan, kami nggak liburan ke mana-mana. Paling pol cuma perjalanan pulang ke Magelang dan balik lagi ke Solo, biasanya mampir sebentar di Jogja buat cari makan.

Jalan-jalan pertama Dimi

Akhirnya Dimi merasakan jalan-jalan pas usia 8 bulan, tujuannya ke Tawangmangu. Sekadar duduk-duduk santai di Legender Cafe Tawangmangu sambil lihat kebun dan sawah. Kami berangkat menjelang sore dari Solo, sampai di Tawangmangu sudah sore dan cuacanya pas, nggak begitu panas.

Di Legender Cafe, kami memilih meja paling ujung di lantai 1. Selain bisa lihat Gunung Lawu, di titik ini juga nggak terlalu banyak pengunjung lain yang lewat. FYI, lagi pandemi seperti ini, saya parno ketemu orang banyak kalau lagi bawa bayi.

Sebagai informasi, Legender Cafe sudah menyediakan high chair buat baby, jadi saya nggak kesulitan saat nyuapin Dimi makan. Tapi first thing sih saya pasti bersihin dulu high chair-nya, at least pakai tisu basah.

Perjalanan ke Jepara

Perjalanan Klaten-Jepara biasanya memakan waktu sekitar 3,5 jam (thanks to jalan tol, Solo-Semarang cuma 1 jam). Tapi kami terjebak macet selepas Semarang, karena ada perbaikan jalan. Jika dihitung-hitung perjalanan saat itu 4 jam lebih, belum termasuk berhenti untuk nyuapin Dimi, cebokin Dimi habis pup, salat, pipis, dan jajan di minimarket.

Di Jepara, kami meminimalisir ke luar rumah. Biasanya kalau ke Jepara, pasti kami makan seafood di Sentra Kuliner Jepara (SJC). Tapi sekarang nggak dulu karena keadaan nggak memungkinkan. Meski begitu, kami sempat pergi ke pantai. Sengaja berangkat agak siang dari rumah, pantai sepi tapi kami kepanasan.

Perjalanan pulang ke Klaten, kami berhenti cukup lama di rest area. Selain cebokin Dimi yang habis pup, saya juga mau nyuapin Dimi makan sore. Sementara yang lain istirahat dan makan. Perjalanan bisa dibilang aman, walaupun sesekali Dimi tidak terkendali kalau lagi ngantuk.

Piknik di Kledung

Belum lama ini kami piknik tipis-tipis ke Kledung. Tujuannya apalagi kalau bukan lihat Gunung Sumbing dan Sindoro, karena saya kangen mendaki. Selain itu, kami cari suasana baru buat nyuapin Dimi (selain juga saya dan suami pengen refreshing).

Tujuan kami adalah Kledung Park. Tempat ini berupa kafe yang dikelilingi perkebunan. Dari sini kami dengan jelas bisa melihat dua gunung yang dijuluki Double S itu. Lumayan sih, lihat dari jauh dulu, mendakinya kapan-kapan hehe.

Sepulang dari Kledung Park, kami mampir ke Embung Kledung. Cuaca cukup panas saat kami tiba. Untungnya saya selalu siapkan payung di mobil. Dimi pun nggak kepanasan. Kami istirahat sebentar di gazebo, sambil lihat Gunung Sumbing yang kelihatan dekat. Setelah sedikit ambil gambar, kami pulang, karena sudah sore dan saya punya kewajiban buat mandiin dan nyuapin Dimi.

Perjalanan dari rumah di Magelang menuju Kledung memakan waktu kurang dari 2 jam, dengan rute Magelang-Secang-Temanggung-Parakan-Kledung. Dan perjalanan kali ini berhasil!

Menurut saya, traveling bareng bayi ribet-ribet seru. Ribetnya karena harus bawa printilan super banyak, serunya karena ya saya seneng aja nyiapin printilan itu. Misal untuk makan, biasanya sebelum berangkat saya sudah nyiapin MPASI Dimi di wadah kedap udara. Kalau perjalanan agak jauh dan lama, saya bawa dua porsi (per porsi dimasukkan dalam tempat terpisah), lalu disimpan di cooler bag.

Sementara untuk Extra Virgin Coconut Oil (EVOO), daripada harus bawa sebotol besar atau diplastikin, saya biasanya simpan EVOO di dalam botol kaca ASI yang udah nggak terpakai karena saya udah nggak pumping lagi. (Kapan-kapan saya mau share tentang MPASI bayi saat traveling, buat perjalanan yang sebentar, lama, atau nginep satu-dua hari).

Selain itu, karena Dimi udah nggak minum ASI, saya juga bawa air panas dalam termos kecil, air minum, dan susu formula. Untuk perlengkapan lain, saya juga bawa baju ganti, sweater (kalau pergi ke tempat dingin), sabun dan handuk kecil (buat cebok Dimi habis pup), under pad, dan minyak telon.

Jadi kalau ditanya, seru nggak sih liburan bareng bayi? Seru banget! Secara emaknya doyan traveling. Seribet apapun jalan-jalan bareng bayi ya tetep seru-seru aja, kecuali kalau si bayi lagi tantrum, habislah saya hahaha.

Comments

Popular Posts